Manoj Kumar Udhyog (MKU) Pvt. Ltd, perusahaan asal India tertarik investasi bidang industri pertahanan di Indonesia. Hal ini merupakan tindak lanjut kerja sama bilateral antara Indonesia dan India.
“Investasi ini sebagai tindak lanjut dari sembilan kesepakatan yang telah ditandatangani Presiden RI Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi beberapa waktu lalu,” ujar Aloys Sutarto
Aloys Sutarto menjelaskan, perusahaan ini memproduksi berbagai peralatan perlindungan dan pengawasan untuk personel maupun platform (darat, laut, dan udara) seperti bullet proof jacket, hard armor plate, bullet proof helmet dan shields.
MKU memiliki visi membina dan membangun lingkungan yang aman dan nyaman dengan meningkatkan kemampuan serta mengurangi risiko yang tak diinginkan terjadi. Tentu, misinya untuk menyediakan keamanan dan keunggulan terhadap prajurit pada situasi genting.
Aloys Sutarto menjelaskan, salah satu keuntungan Indonesia mengenai keberadaan MKU, akan memiliki 100 persen produk ‘body armor’ yang seluruh komponen dan bagiannya adalah hasil buatan Indonesia dan bukan hanya assembly-nya. Selain itu, keberadaan MKU juga akan menyerap tenaga kerja minimum 400 orang.
“Selain untuk kebutuhan nasional, produk kami juga bisa diekspor ke luar negeri, baik di tingkat negara-negara ASEAN maupun negara yang tergabung di OKI. Sehingga bisa meningkatkan pendapatan negara dari sektor ekspor,” jelasnya.
Selain itu, pembangunan peralatan industri pertahanan sangat sejalan dengan konsep Nawa Cita yang diusung Presiden Jokowi, yakni tentang Kemandirian Bangsa.
Dengan didirikannya industri pendukung pertahanan di Indonesia secara langsung juga akan meningkatkan kualitas sarana dan prasarana bagi personel pertahanan dan keamanan nasional.
Adapun, saat ini MKU telah bekerja sama dengan PT Panorama Graha Teknologi dalam pemasaran produknya. “Melalui PT Panorama Graha Teknologi, MKU juga terbuka untuk bekerja sama dengan BUMN untuk mengembangkan produk dan usahanya,” kata Sutarto